Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Ikuti Pelatihan Berstandar Internasional, Guru Kejuruan Siap jadi Ahli Gastronomi Prancis

Diterbitkan pada: 14/10/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Depok, 14 Oktober 2025 – Puluhan guru kejuruan siap mengikuti pelatihan kuliner gastronomi Prancis melalui program French Indonesian Training of Trainers (ToT) on French Cooking for Vocational Education Training. Kolaborasi ini merupakan sinergi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan Pemerintah Prancis.
Pelatihan bertema “Meracik Cita Rasa Prancis, Menguatkan Pendidikan Vokasi” ini berlangsung pada 13–31 Oktober 2025 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), Depok, Jawa Barat.

Para guru peserta akan memperoleh sertifikasi berstandar internasional dari Institut Disciples Escoffier (IDE), lembaga profesional yang diakui oleh Pemerintah Prancis. Sebagai unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen, BBPPMPV Bispar menjadi fasilitator utama dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

Salah satu peserta, Violeta Noya, guru bidang keahlian kuliner di SMKN 5 Ambon, mengaku antusias mengikuti pelatihan ini. Selama 15 tahun menjadi guru, baru kali ini ia mendapat kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya di bidang kuliner Prancis.

Melalui pelatihan ini, Violeta ingin mengembangkan media pembelajaran yang lebih aplikatif dan mudah dipahami siswa. Ia berharap dapat mempelajari teknik-teknik baru yang lebih modern dalam gastronomi Prancis. “Pengembangan masakan Prancis di sekolah masih belum maksimal. Pelatihan ini membuat saya bersemangat untuk mengembangkan teaching factory (Tefa) di SMKN 5 Ambon,” ujar Violeta.

Semangat serupa disampaikan Adam Elfajri, guru kuliner SMKN 1 Karawang yang berfokus pada bidang pastry. Ia menilai, pastry asal Prancis merupakan salah satu makanan paling populer di industri global dan penting untuk dikuasai siswa. “Para siswa harus mampu mempelajari pastry Prancis karena sangat populer di industri global. Dengan peningkatan kompetensi ini, saya bisa mengimplementasikannya tidak hanya kepada peserta didik, tetapi juga kepada guru-guru lain,” jelas Adam.

Pelatihan ini juga diikuti para pengajar atau widyaiswara BBPPMPV Bispar, salah satunya Harnani, pengajar dalam program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi. Ia menilai pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensinya. “Masakan Prancis penuh dengan teknik yang perlu terus dilatih dan dipelajari. Melalui pelatihan ini, saya bisa memperdalam keterampilan tersebut yang terus berkembang dengan cepat,” ungkap Harnani.

Diplomasi Budaya melalui Makanan

Dalam laporannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Prancis atas kerja sama yang mendukung transformasi pendidikan vokasi di bidang kuliner. Menurutnya, Prancis merupakan salah satu pusat gastronomi dunia yang menonjolkan kreativitas, dan kompetensi ini perlu dikuasai oleh para guru kejuruan. “Momen ini menjadi ajang diplomasi budaya melalui makanan. Saya berharap para peserta dapat memperoleh pemahaman mendalam dan mampu mengimplementasikannya di satuan pendidikan masing-masing,” ujar Tatang.

Kepala BBPPMPV Bispar, Nana Halim, menambahkan, penting bagi tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengajarkan teknik memasak internasional berstandar tinggi. Program ini, katanya, merupakan bukti konkret sekaligus komitmen BBPPMPV Bispar dalam menjalankan perannya sebagai lembaga pengembangan kompetensi dan profesionalisme guru di bidang kuliner. “Melalui kerja sama internasional seperti ini, kami ingin memastikan para pendidik vokasi di Indonesia tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki wawasan global, standar industri, dan semangat inovasi yang kuat,” jelasnya.

Sementara itu, Chef Simon Baudouin, salah satu chef profesional yang terlibat dalam pelatihan ini, menyambut positif semangat para peserta. Dalam pelatihan selama dua minggu tersebut, peserta akan mempelajari 102 resep masakan Prancis. “Masakan Prancis identik dengan teknik. Saya melihat para guru sudah cukup menguasai dasar-dasarnya. Setelah pelatihan ini, saya berharap pengetahuan mereka bertambah dan dapat diteruskan kepada para siswa di sekolah masing-masing,” tutur Chef Simon.*** (Penulis: Tim Ditjen Vokasi PKPLK/Editor: Ririn, Denty A./Fotografer: M. Irfan)

Penulis: Kontributor BKHM

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait