Diterbitkan pada: 07/10/2025
Kota Kinabalu, Kemendikdasmen - Fazilah Puteri, siswi Kelas 2 SD Community Learning Center (CLC) Ladang Pendirosa, Kinabatangan 2, Sandakan, Sabah, Malaysia Timur. Siswi keturunan Pinrang tersebut berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 Tari Berpasangan bersama rekannya, Nur Asyifa (Kelas 5 SD). Keduanya mempersembahkan medali emas untuk CLC-nya melalui tarian “Rantak Rimba Borneo” karya Didib Riwayadi, Guru CLC sekaligus pelatih tari mereka. Fazilah dan Asyifa hanyalah satu dari banyak talenta muda yang bersinar dalam Pesta Sains, Seni, dan Olahraga Anak Indonesia di Malaysia (PESSONA) 2 Tahun 2025, yang digelar oleh Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Sabah, pada 19–20 September 2025. PESSONA 2 dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SIKK, Sahyuddin, mengatakan bahwa ajang yang memasuki tahun kedua tersebut menjadi wadah unjuk kemampuan pelajar-pelajar terbaik CLC tingkat SD dalam bidang akademik, seni, dan olahraga. Total peserta mencapai 504 pelajar SD dari 63 CLC di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu meliputi Pantai Barat, Pedalaman, Kundasang-Ranau, Sandakan, hingga Kinabatangan 2. Tim juri berasal dari kalangan guru SIKK, akademisi, dan insan profesional. “PESSONA bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga wadah bagi anak-anak Indonesia untuk belajar bekerja sama, menjunjung sportivitas, menumbuhkan rasa percaya diri, serta menyalurkan kreativitas. Semangat dan antusiasme para peserta menjadi bukti tekad kuat pelajar muda Indonesia di tanah rantau,” kata Sahyuddin, dalam sambutan pembukaan di hadapan sekitar 300 hadirin yang terdiri atas peserta, guru pendamping, juri, guru SIKK, serta perwakilan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu. Dengan mengusung tema “Eksplor Bakatmu, Nyalakan Semangatmu, Raih Gemilangmu,” panitia memberi kesempatan kepada para peserta untuk beradu kemampuan dalam berbagai bidang seperti bulu tangkis, menggambar ekspresi, olimpiade IPA dan matematika, menari, menyanyi, serta membaca puisi. Di sisi lain, sang pelatih sekaligus guru CLC, Didib, mengatakn bahwa Fazilah menjadi yang termuda dan berbakat. “Di usianya yang masih muda, dia sudah menunjukkan kedisiplinan, semangat belajar, dan keberanian di atas panggung. Paling membanggakan, Fazilah tidak hanya menari dengan indah, tetapi juga menari dengan hati. Itulah yang membuatnya menjadi juara,” ujar Didib. CLC sendiri merupakan tempat belajar bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) kelahiran Sabah untuk jenjang SD dan SMP. Lembaga ini lahir dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam bidang pendidikan yang disepakati sejak 2011. Di Sarawak, negeri lain di Malaysia Timur, CLC mulai beroperasi sejak awal 2016 dengan jenjang SD. Hingga Agustus 2025, menurut data SIKK sebagai sekolah induk, terdapat 239 CLC di Sabah dan 58 CLC di Sarawak, dengan total 15.480 pelajar SD dan 5.566 pelajar SMP yang telah memiliki NPSN. Dengan latar belakang seperti itu, tak heran bila banyak kisah menarik terjadi selama PESSONA berlangsung. Sebagian besar peserta tinggal jauh di ladang-ladang sawit dan jarang melakukan perjalanan jauh apalagi sampai ke Kota Kinabalu untuk berkompetisi dengan teman sebaya dari CLC lain. “Semua menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi mereka. Juga bagi kami sebagai guru dan pendamping. Walau cukup berat, ini tantangan yang harus kami hadapi demi melayani pendidikan mereka,” ujar salah seorang guru CLC dengan penuh semangat. Salah satu peserta yang juga mencuri perhatian adalah Maria Angela Dominic dari CLC Gamben Sipitang, peraih emas lomba Menyanyi Solo. “Saya senang sekali datang ke SIKK dan menjadi Juara 1,” ucapnya ceria. Tahun lalu, ia gagal meraih juara, namun kali ini berhasil menebusnya. “Alhamdulillah, kali ini dia berhasil,” kata Samsir, pengelola CLC di perbatasan Sabah–Sarawak itu. PESSONA 2 ditutup secara resmi oleh Pelaksana Fungsi Sosial-Budaya KJRI Kota Kinabalu, Machdaniar Nisfah yang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada guru, pendamping, panitia, juri, dan seluruh peserta yang telah berkontribusi menyukseskan acara ini. “Semoga PESSONA 2025 menjadi pengalaman berharga yang terus menyalakan semangat belajar, berkarya, dan berprestasi anak-anak Indonesia di Sabah untuk bersama-sama membangun bangsa dan mengharumkan nama Indonesia,” kata Machdaniar Nisfah dalam sambutan penutupan. Persaingan di semua cabang lomba berlangsung ketat hingga membuat para juri harus berpikir keras menentukan pemenang. Namun akhirnya, Tim CLC Lentera tampil paling bersinar dengan dua medali emas dari lomba Membaca Puisi (Nurhidayah Sudirman) dan Menggambar Ekspresi (Nur Syafiqah). Dengan capaian itu, CLC Lentera resmi dinobatkan sebagai Juara Umum PESSONA 2025.*** (Penulis: Nasrullah Ali Fauzi, Andrew/Editor: Ririn, Denty A.) Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat #PendidikanBermutuuntukSemua
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Penulis: Kontributor BKHM
Editor: Denty Anugrahmawaty