Diterbitkan pada: 18/03/2025
Canberra, Kemendikdasmen – Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Yuli Rahmawati mengunjungi beberapa sekolah di Canberra, guna memperkuat kerja sama pendidikan dan mendukung upaya pengembangan minat siswa terhadap bahasa Indonesia. Kunjungan tersebut dilakukan tanggal 6 dan 7 Maret 2025. Tiga sekolah yang dikunjungi yaitu, Canberra Grammar School (CGS), Trinity Christian School (TCS), dan St. Clare of Assisi Primary School. Dalam kunjungan tersebut, Atdikbud Yuli mengatakan bahwa ia mendapat sambutan hangat dari pimpinan sekolah, para guru bahasa Indonesia dan siswa. Setiap sekolah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembelajaran Bahasa Indonesia, yang dianggap sebagai keterampilan penting untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia-Australia. “Tentunya hal ini diharapkan dapat memberikan respons positif di tengah menurunnya jumlah sekolah dan universitas yang melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia dan studi Indonesia di Australia,” tuturnya di Canberra (7/3). Yuli menyampaikan, dalam kunjungannya ia berkesempatan untuk mendengarkan pengalaman para guru dalam mengajar bahasa Indonesia, termasuk metode kreatif yang digunakan untuk membangkitkan antusiasme siswa. Beragam ide pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia di Australia juga diutarakan dalam pertemuan tersebut. “Selain itu, pihak sekolah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada KBRI Canberra, atas dukungan yang selama ini telah diberikan. Dukungan tersebut dinilai sangat membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia, baik melalui penyediaan materi ajar maupun program kerja sama lainnya,” ujarnya. Yuli mengatakan, salah satu hasil penting dari kunjungan ini adalah dukungan terhadap pengiriman guru bantu atau asisten bahasa dari Indonesia. Hal ini merupakan dukungan luar biasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Universitas Pendidikan seperti UNJ, UPI, UNESA, dan UNNES, serta semangat para mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Australia. Ia menambahkan bahwa Atdikbud sebelumnya, Mukhamad Najib, didukung oleh Duta Besar Siswo Pramono telah menginisiasi program guru bantu bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Australia. Dari pengalaman tersebut, kata Yuli, sekolah menilai sangat positif dan menyampaikan bahwa kontribusi tersebut signifikan dalam mendukung proses pembelajaran dan memperkaya pemahaman siswa terhadap budaya Indonesia. Yuli menyebut, selain guru bantu, para guru juga mengusulkan adanya kegiatan berbagi praktik terbaik (sharing best practices) antar sekolah dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Usulan ini diharapkan dapat memperkaya metode pengajaran, sekaligus menjadi ajang berbagi pengalaman antar pengajar. Pengayaan sumber belajar pembelajaran Bahasa Indonesia, juga menjadi salah satu poin yang dibahas untuk mendukung proses pembelajaran. Di akhir kunjungan, Yuli menambahkan bahwa pertemuan awal ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat hubungan pendidikan antara Indonesia dan Australia. Ia berharap melalui kegiatan ini, semakin banyak siswa yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia serta mengenal lebih dalam budaya Indonesia. “Kita berharap, dengan adanya dukungan berkelanjutan dari KBRI Canberra, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Australia semakin berkembang dan menjadi jembatan budaya yang mempererat hubungan kedua negara,” tutupnya. (Yuli Rahmawati/Aline)
Penulis: Morecka
Editor: Denty Anugrahmawaty