Diterbikan pada: 5 November 2025
Jakarta, 5 November 2025 – Dalam rangka memperkuat ekosistem pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan meningkatkan mutu pendidikan nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Perbukuan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) menyelenggarakan Webinar Buku Pendidikan pada Rapor Pendidikan untuk Pendidikan Bermutu. Kepala Pusat Perbukuan, Supriyatno, dalam sambutannya menegaskan bahwa buku pendidikan memiliki posisi yang sangat strategis dalam mendukung proses pembelajaran. “Buku pendidikan memberikan pengalaman belajar yang bermakna sekaligus menumbuhkembangkan budaya literasi. Dengan menjadikan buku sebagai indikator mutu, kami berharap setiap sekolah dapat terus meningkatkan kualitas bahan ajarnya sesuai amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan,” ujar Supriyatno, di Jakarta, Selasa (4/11). Lebih lanjut, Ia menambahkan bahwa penyelenggaraan webinar ini memiliki tiga tujuan utama yang saling berkaitan. Pertama, menetapkan rumusan indikator penyediaan dan pemanfaatan buku pendidikan sebagai bagian dari standar mutu pendidikan nasional. Kedua, menentukan mekanisme pengumpulan data buku pendidikan melalui sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) agar pendataan dapat terintegrasi dengan baik. Ketiga, memastikan bahwa keberadaan dan pemanfaatan buku pendidikan benar-benar berdampak pada peningkatan mutu pendidikan di seluruh satuan pendidikan. Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Toni Toharudin, menuturkan bahwa kualitas buku berpengaruh langsung terhadap mutu pendidikan nasional. “Rapor pendidikan hadir untuk memberikan gambaran yang sesungguhnya dan menyeluruh tentang capaian serta tantangan mutu pendidikan. Salah satu unsur pentingnya adalah kualitas sumber belajar, terutama buku pendidikan,” tutur Toni. Ia menambahkan bahwa buku pendidikan, baik buku teks utama, buku nonteks, maupun buku pengayaan, memiliki peran penting dalam mendukung implementasi kurikulum serta pencapaian kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, Kemendikdasmen berkomitmen memastikan bahwa buku yang digunakan di seluruh satuan pendidikan telah memenuhi standar mutu, relevan dengan kebutuhan peserta didik, dan inklusif bagi semua kalangan. Toni juga mengajak seluruh satuan pendidikan untuk memperbarui data ketersediaan buku melalui Dapodik sebagai bagian dari penguatan kebijakan berbasis data. “Mari kita wujudkan ekosistem pendidikan di mana setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar melalui buku-buku yang berkualitas. Dengan begitu, pendidikan bermutu untuk semua dapat menjadi kenyataan,” tutup Toni. Dengan diperkuatnya indikator buku pendidikan dalam rapor pendidikan, diharapkan pemantauan terhadap penyediaan dan pemanfaatan buku dapat dilakukan secara berkelanjutan di seluruh satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Upaya ini bertujuan memastikan setiap peserta didik memperoleh akses yang setara terhadap sumber belajar berkualitas serta mendukung pelaksanaan kurikulum secara efektif di seluruh wilayah Indonesia. *** (Penulis: Ikke, Intan/Editor: Denty A., Seno H./Dokumentasi: BKHM)
Penulis: Denty Anugrahmawaty
Editor: Denty Anugrahmawaty
Dinas Pendidikan
Pegiat Literasi