Diterbikan pada: 17 Oktober 2025
Tasikmalaya, 16 Oktober 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berhasil memotret capaian praktik baik di Tasikmalaya, salah satunya di SMPN 2 Tasikmalaya. Sekolah ini mengembangkan aplikasi digital untuk pemantauan kehadiran dan kedisiplinan siswa yang dapat diakses oleh guru dan orang tua melalui perangkat masing-masing. Aplikasi ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap kehadiran siswa, keterlambatan, dan izin keluar, sehingga menciptakan pengawasan yang transparan. Melihat praktik baik tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menyampaikan apresiasi dan mendorong sekolah untuk terus menciptakan inovasi guna meningkatkan kedisiplinan di sekolah. Kemendikdasmen berharap berbagai inovasi di SMPN 2 Tasikmalaya dapat menjadi inspirasi bagi satuan pendidikan lain di seluruh Indonesia dalam membangun ekosistem belajar yang berkarakter, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. “Inovasi yang dikembangkan SMPN 2 Tasikmalaya menjelaskan bahwa digitalisasi pendidikan tidak harus bergantung pada gawai siswa. Sekolah ini membuktikan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan secara bijak untuk mendukung pembelajaran dan penguatan karakter tanpa menimbulkan dampak negatif dari penggunaan gawai,“ ujar Wamen Fajar dalam kunjungan kerja ke SMPN 2 Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (15/10). Kepala SMPN 2 Tasikmalaya, A. E. Navilah, menjelaskan bahwa sekolahnya telah menerapkan kebijakan larangan membawa gawai sejak Desember 2024. Hal ini bertujuan untuk membangun lingkungan belajar yang berkarakter, adaptif dan berdaya saing. “Kami melihat banyak perubahan baik. Siswa jadi lebih tertib, lebih aktif bersosialisasi dengan teman-teman, serta lebih fokus dalam pembelajaran. Dulu saat istirahat mereka bermain game online di kelas, sekarang mereka lebih banyak berinteraksi dan membaca buku,“ jelasnya. Proyek Lingkungan yang Go International Hingga Inovasi Teknologi dari Barang Bekas Alat tersebut dirancang oleh anggota ekstrakurikuler robotik dengan sistem otomatisasi yang dikendalikan komputer. Air bekas wudhu ditampung dan digunakan kembali untuk menyiram tanaman sekolah secara berkala. Salah satu karya inovasi lainnya yang berhasil ditampilkan dalam pameran Internasional adalah proyek lingkungan bernama Taman Uji Vertikal atau Simulator Vertical Garden. Proyek yang merupakan hasil kerja sama antara siswa SMPN 2 Tasikmalaya bersama perusahaan swasta berhasil dipamerkan di Jerman beberapa waktu lalu. Proyek lingkungan ini dilaksanakan melalui pemasangan taman uji vertikal di area pengamatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau perkembangan benih hingga menjadi bibit dan kemudian tumbuh menjadi tanaman yang dapat dipanen di ruang terbatas. Hasil pengamatan tersebut dirangkum sebagai bagian dari konsep keanekaragaman hayati nasional yang dapat diterapkan di kawasan perumahan dan perkotaan. Inovasi menarik lainnya hadir dalam bentuk media pembelajaran komputer yang memanfaatkan hasil daur ulang sampah elektronik. Melalui susunan komponen bekas tersebut, peserta didik dapat memahami cara kerja sebuah perangkat secara langsung berdasarkan proses yang berlangsung di dalamnya. Para guru dan siswa juga mengembangkan sebuah studio pembelajaran yang menghasilkan berbagai konten edukatif, kemudian diunggah ke kanal YouTube sebagai sarana berbagi pengetahuan. Wamen Fajar menyarankan agar konten-konten pembelajaran tersebut turut diintegrasikan ke dalam aplikasi Rumah Pendidikan, sehingga dapat diakses secara luas oleh seluruh peserta didik di Indonesia. Wamen Fajar juga berkesempatan menyaksikan praktik penguatan karakter di kelas, salah satunya melalui kegiatan presentasi siswa dengan tema “Menjadi Anak yang Jujur dan Amanah”. Ia ikut berdiskusi bersama para siswa dan mereka dapat menunjukkan pemahaman yang baik tentang makna kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.*** (Penulis: Rona Uly/Editor: Denty A., Seno H./Fotografer: Ikram)
Selain disiplin digital, SMPN 2 Tasikmalaya juga mengembangkan berbagai inovasi pembelajaran berbasis lingkungan dan teknologi. Salah satunya adalah simulator penyiraman tanaman otomatis yang memanfaatkan limbah air wudhu dan bahan bahan elektronik bekas.
Penulis: Uly
Editor: Denty Anugrahmawaty
PaudDikdasmen