Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Informasi Publik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Gebyar PNFI dan HAI 2025: Partisipasi Semesta untuk Penguatan Literasi dan Pendidikan yang Inklusif
Gebyar PNFI dan HAI 2025: Partisipasi Semesta untuk Penguatan Literasi dan Pendidikan yang Inklusif

Diterbikan pada: 26 September 2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Jakarta, 26 September 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal (PNFI),  Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Layanan Khusus (PKPLK) menyelenggarakan Gebyar PNFI dan Perayaan Hari Aksara Internasional (HAI) 2025 pada 25—26 September 2025 di Kompleks Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta.

Gebyar PNFI dan Perayaan Hari Aksara Internasional 2025 yang mengusung tema nasional “Kesalehan Literasi Digital, Membangun Peradaban” ini merupakan momentum penting untuk merefleksikan capaian sekaligus menjawab tantangan dalam penuntasan buta aksara di Indonesia. 

Salah satu persoalan yang disorot dalam kegiatan ini adalah keberhasilan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan ekosistem pendidikan yang selama periode 2020–2025 telah berhasil menekan angka buta aksara nasional dari 1,71% menjadi 0,92% pada 2024, atau lebih dari satu juta warga terentaskan. Meski demikian, tantangan buta aksara ini masih terdapat di sejumlah daerah yang sulit diakses.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, dalam laporannya menyampaikan bahwa peringatan HAI tahun ini semula dijadwalkan pada 8 September, tetapi baru dapat terlaksana pada 26 September 2025. 

“Penundaan ini tidak mengurangi makna, justru memberi kesempatan untuk menyiapkan acara dengan lebih baik, termasuk menghadirkan rangkaian kegiatan yang lebih baik dan kolaboratif,” ujarnya.

Tatang juga menyampaikan berbagai capaian program selama periode tahun 2025, seperti Penyaluran Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Keaksaraan bagi 35.000 Penerima dengan besaran Rp600.000,00 per orang, Penguatan Program Pemberdayaan Perempuan dan Remaja, Revitalisasi 150 Satuan Pendidikan Nonformal (SPNF), Digitalisasi Pembelajaran di 3.000 Satuan Pendidikan, hingga Pengembangan Program Relawan Pendidikan di Tingkat Komunitas.

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, dalam sambutannya menegaskan bahwa literasi kini bukan hanya sebatas baca tulis, melainkan keterampilan hidup di era digital yang sarat peluang sekaligus risiko. “Literasi digital harus berjalan seiring kemajuan teknologi, tetapi tetap dalam koridor keadaban,” katanya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, terang Atip, Kemendikdasmen menetapkan empat kebijakan prioritas: Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dengan pendekatan mindful, meaningful, dan joyful learning; Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat; Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk menjamin mutu pendidikan; serta Program Wajib Belajar 13 Tahun yang mencakup PAUD Satu tahun, SD/MI/Paket A 6 tahun, SMP/MTs/Paket B 3 tahun, dan SMA/MA/Paket C 3 tahun. 

“Kami juga memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah, pengelola SPNF, PKBM, SKB, TBM, organisasi mitra, dan relawan yang bekerja di akar rumput yang telah berkolaborasi bersama untuk memperkuat program Kemendikdasmen ini,” kata Atip.

Direktur Regional UNESCO di Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa, turut menyampaikan apresiasi atas capaian literasi Indonesia dalam peringatan Hari Literasi Internasional 2025. Ia mengatakan, berdasarkan data UNESCO Institute of Statistics, tingkat literasi orang dewasa Indonesia usia 15 tahun ke atas telah mencapai sekitar 96 persen, sementara untuk kelompok usia 15–24 tahun hampir universal, mendekati 100 persen. 

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Hal ini mencerminkan kepemimpinan pemerintah Indonesia selama puluhan tahun, dedikasi para guru, ketekunan para pembelajar, serta keterlibatan masyarakat di seluruh nusantara yang luas ini,” kata Maki.


Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
 
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah

Sumber: Nomor: 597/sipers/A6/XI/2025

Penulis: Denty Anugrahmawaty

Editor: Denty Anugrahmawaty

Kepemilikan Konten Pendidikan Vokasi Kepemilikan Konten Ruang Murid Kepemilikan Konten Vokasi

Siaran Pers Terkait
Gambar Konten Terkait
Penguatan Pendidikan Nonformal dan Informal untuk Tuntaskan Buta Aksara

Kepemilikan Konten Pendidikan Vokasi Kepemilikan Konten Ruang Murid Kepemilikan Konten Vokasi

Diterbitkan pada : 28/09/2025

Gambar Konten Terkait
Wamen Atip Tekankan Anti-Korupsi dan Pencegahan Kekerasan Sejak Dini dengan Pelibatan Warga

Kepemilikan Konten PaudDikdasmen Kepemilikan Konten Ruang Murid Kepemilikan Konten Guru PAUD Kepemilikan Konten Guru Dikdasmen Kepemilikan Konten Orang Tua

Diterbitkan pada : 28/09/2025

Gambar Konten Terkait
Ratusan Pelajar Medan Antusias Ikut Sosialisasi TKA, Kolaborasi Kemendikdasmen dan IPM

Kepemilikan Konten PaudDikdasmen Kepemilikan Konten Ruang Murid Kepemilikan Konten Murid Kejuruan Kepemilikan Konten Murid Dikdasmen

Diterbitkan pada : 28/09/2025