Diterbikan pada: 16 Agustus 2025
Kabupaten Bogor, 16 Agustus 2025 – Murid dan guru SD Negeri Leuwibatu 02 dan 03, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyambut antusias program revitalisasi sekolah yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden. Kini, mereka tidak akan belajar di ruang kelas dengan kondisi memprihatinkan mulai dari atap bocor, lantai rusak, dan tembok yang retak. Sebab, sekolah mereka menjadi dua dari belasan ribu sekolah yang mendapatkan program revitalisasi sekolah. Kepala Sekolah SD Negeri Leuwibatu 02 dan 03, Sudrajat, mengungkapkan bahwa kerusakan sekolah sudah terjadi sejak lama. “Memang kondisi sekolah memprihatinkan sekali, terutama atap dan lantai, sudah pada hancur, tembok-temboknya sudah retak,” ujarnya. Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Laman: kemendikdasmen.go.id #PendidikanBermutuuntukSemua
Proses revitalisasi dimulai pada tanggal 25 Juli 2025. Nantinya, SD Negeri Leuwibatu 02 akan mendapatkan tambahan enam ruang kelas, sementara SD Negeri Leuwibatu 03 akan memperoleh tiga ruang kelas baru. Pembangunan ini diharapkan dapat menampung total 310 siswa yang selama ini belajar dalam kondisi terbatas.
Sudrajat juga menyampaikan harapannya agar revitalisasi ini dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah. “Harapan yang terbaik, anak-anak nyaman dan kami sebagai pengajar juga bisa mengajar dan bertugas dengan baik, sarana dan prasarana terpenuhi,” ungkapnya.
Selama proses pembangunan, kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke empat titik sementara, yaitu satu pondok pesantren dan tiga rumah guru yang lokasinya berdekatan dengan sekolah.
Guru Kelas 6, Rejoko Puji Triantoro, mengakui bahwa pembelajaran di lokasi sementara memiliki keterbatasan. Namun, semangat para murid tidak berkurang karena tahu sebentar lagi akan memiliki bangunan sekolah baru. “Untuk pembelajaran, anak-anak tetap antusias, sesuai dengan arahan Pak Menteri pembelajaran harus dilaksanakan sedemikian rupa,” kata Rejoko.
Rejoko pun menyampaikan harapannya agar pembelajaran di sekolah baru nantinya dapat berjalan dengan lebih efektif dan nyaman, seperti di kota-kota besar, “Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan, nyaman, tanpa adanya bocor, inilah harapan kami sebagai pihak sekolah untuk para murid belajar lebih nyaman lagi.”
Program revitalisasi ini juga melibatkan masyarakat sekitar, termasuk orang tua murid, sebagai tenaga kerja. Perwakilan masyarakat, Sambas Alamsyah, menyampaikan bahwa pelibatan warga membawa dampak positif. “Memang menjadi prioritas untuk menyerap tenaga kerja di sini. Kita komunikasikan dengan beberapa masyarakat yang ada di sini. Alhamdulillah mereka mau bekerja dan sangat antusias,” ungkapnya.
Dengan semangat gotong royong antara sekolah, guru, dan masyarakat, revitalisasi diharapkan dapat selesai tepat waktu sehingga anak-anak bisa segera kembali belajar di ruang kelas yang aman dan nyaman.
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#KemendikdasmenRamah
Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 446/sipers/A6/VIII/2025
Penulis: Denty Anugrahmawaty
Editor: Denty Anugrahmawaty
PaudDikdasmen
Sekolah Kejuruan
Sekolah PAUD
Sekolah Dikdasmen
Mitra Dikdasmen
Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan